Contoh Kalimat Majas Personifikasi, Hiperbola, Litotes, Ironi, Metafora
Kali ini kita akan membahas arti dan Contoh Kalimat Majas Personifikasi, Hiperbola, Litotes, Ironi, Metafora. Majas merupakan salah satu gaya bahasa dalam bahasa indonesia yang biasa di gunakan untuk menceritakan atau menggambarkan sesuatu dengan lebih imaginatif. Majas sendiri ada beberapa macam jenisnya dan tentunya beda beda arti dan penggunaannya. Gaya bahasa yang menarik tentunya akan membuat lawan bicara atau pembaca menjadi tertarik. Majas sendiri merupakan salah satu pelajaran yang ada di kurikulum baik itu sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.
Untuk menambah wawasan teman teman dalam menggunakan gaya bahasa di bawah ini sudah kami rangkumkan Contoh Kalimat Majas Personifikasi, Hiperbola, Litotes, Ironi, Metafora beserta artinya. Jika teman teman mampu mengusasi penggunaan majas yang baik tentunya akan mampu membuat puisi dan pantun yang enak di dengar. sebab sebagian besar pantun dan puisi selalu memakai majas, entah itu majas hiperbola, majas ironi, majas litotes atau majas metafora. Namun jangan sampai menggunakan majas yang berlebihan agar penyampaian pesan lebih enak di cerna. sebab penggunaan majas yang berlebihan dan kurang tepat akan membuat pembaca atau pendengar kesulitan dalam mengartikan kalimat. untuk mempersingkat waktu langsung saja kita simak uraian di bawah ini.
Baca Juga : Puisi Dia Telah Pergi
Majas Personifikasi:
Merupakan Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberi sifat-sifat manusia kepada benda-benda mati sehingga seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia atau benda hidup.
- Burung bernyayi menyambut pagi hari. (burung berkicau)
- Rumput bergoyang tertiup angin senja. (rumput bergerak)
- Matahari mengintip dari celah gunung. (matahari bersinar)
- Awan menangis di tengah badai. (hujan)
- Lautan mengamuk di malam itu. (badai di lautan)
- Angin membelai wajah Rani yang sedang tertidur pulas. (angin berhembus)
- Sungai Bengawan Solo memakan korban 2 anak kecil. ( tenggelam)
Majas Hiperbola:
Merupakan Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan mengganti peristiwa atau tindakan sesungguhnya dengan kata-kata yang lebih hebat pengertiannya untuk menyangatkan arti.
- Tendangan maut dari bagian penyerang berhasil membobol gawang lawan.
- Ia tak kenal lelah membanting tulang demi selembar rupiah.
- Harga-harga sembako sudah meroket.
- Usahanya sampai bermandikan keringat.
- Suaranya memecahkan gendang telinga.
- Harga minyak mencekik leher.
- Teriakannya setinggi langit..
Majas Litotes (hiperbola negatif) :
Merupakan Majas perbandingan yang melukiskan keadaan dengan kata-kata yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya guna merendahkan diri.
- Kapan-kapan kalau ada waktu singgahlah di gubuk saya. (padahal rumahnya gede)
- Aku bekerja sebagai jongos di pabrik itu.
- Ayahku hanyalah pegawai biasa.
- Hasil usaha mereka tidak mengecewakan.
- Rumah yang buruk inilah hasil kerja keras kami.
- Hanya teh dingin dan kue kampung saja yang dapat kami hidangkan.
- Perjuangan kami hanyalah setetes air dalam samudra luas
Majas Ironi:
Merupakan Majas sindiran yang melukiskan sesuatu yang menyatakan sebaliknya dari apa yang sebenarnya dengan maksud menyindir orang.
- Indah nian buku raport-mu yang dihiasi dengan banyak angka merah
- Bagusnya tulisanmu sampai tidak bisa dibaca
- Suaramu saat bernyanyi sangat merdu, seperti kaset kusut.
- Betismu indah, seperti talas bogor
- Mukanya cerah dan putih, sudah mirip mayat
- Tubuhnya indah, seperti jalanan yang nyaris tanpa lekukan
- Bagus benar ucapanmu sehingga menyakitkan hati.
Majas Metafora:
Merupakan Majas perbandingan yang dilukiskan sesuatu dengan perbandingan langsung dan tepat atas dasar sifat yang sama atau hampir sama. (sejenis kiasan)
- Raja siang terus bersinar. (matahari)
- Indahnya sinar dewi malam. (bulan)
- kembang desa yang kesepian. (gadis paling cantik)
- Sebagai bunga bangsa tak kenal lelah. (penerus bangsa)
- Ia sebagai bunga desa. (gadis paling cantik)
- Pantas ia mendapat julukan kutu buku. (suka membaca buku)
- lintah darat terus membuat khawatir warga. (Rentenir)